Jumat, 21 Juni 2013

Palu Bisa Menjadi Pusat Budaya Sulawesi

Kota Palu sangat potensial menjadi pusat budaya Sulawesi paling tidak karena dua alasan penting yakni keanekaragaman suku dan budaya penduduknya serta letak geografis yang strategis. "Kota Palu ini terletak di jantung Sulawesi. Penduduknya juga sangat heterogen yang berasal dari berbagai suku di Sulawesi bahkan Indonesia dan mereka hidup rukun dan berdampingan sampai saat ini," kata Wakil Wali Kota Palu Mulhanan Tombnolotutu belum lama ini. Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah didiami penduduk dengan berbagai latar belakang suku yang berbeda, seperti Bugis, Toraja dan Mandar yang merupakan penduduk asli Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Selanjutnya ada pula Gorontalo, Manado, Jawa, Arab, Tionghoa, dan Kaili. Kaili merupakan suku terbesar di Sulawesi Tengah. Dengan kondisi itu, katanya, Kota Palu seolah menjadi miniatur budaya Sulawesi yang terdiri atas enam provinsi ini. Semua penduduk asli di tiap provinsi di pulau berbentuk huruf ’K’ ini mudah dijumpai di Kota Palu.

Penduduk Kota Palu juga banyak yang berasal dari hasil pernikahan silang antarsuku sehingga menambah keanekaragaman budaya. Selama bertahun-tahun masyarakat Kota Palu hidup rukun berdampingan dengan dilandasi perbedaan agama, suku, dan ras. Masyarakat lokal menanam hasil bumi seperti buah-buahan, sayur dan aneka hasil hutan untuk selanjutnya diolah warga pendatang. Kondisi itu akhirnya terjadi hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan hingga saat ini.Kota Palu saat ini juga menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia bagian timur. Berbagai persiapan untuk ditetapkan Kota Palu sebagai kawasan ekonomi khusus telah dilakukan, penyiapan lahan seluas 1.520 hektare di Kecamatan Palu Utara, yang meliputi Kelurahan Pantoloan, Baiya, dan Lambara. Lahan seluas 1.520 hektare itu akan dibagi menjadi kawasan industri seluas 700 hektare, kawasan perumahan (500 hektare), kawasan pendidikan dan penelitian (100 hektare), kawasan komersial (100 hektare), daerah olahraga (50 hektare), kawasan pergudangan (50 hektare), kawasan perkebunan dan taman (20 hektare).Sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, Palu memiliki keunggulan dan daya tarik sebagaimana daerah-daerah lainnya di Tanah Air.

Namun keunggulan Kota Palu terasa lebih unik dan menarik karena berbagai potensi keindahan alam bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Olehnya, Kota Palu juga bisa disebut daerah dengan lima dimensi, yakni adanya teluk, laut, sungai, lembah dan gunung yang berada di dalam satu kesatuan. Separuh wilayah Kota Palu dikitari pegunungan berikut lembah yang membentang dari barat ke timur. Selanjutnya Teluk Palu seluas 395 kilometer persegi melengkapi pemandangan kota seluas 395 kilometer persegi ini. Sementara itu Sungai Palu yang memiliki panjang lebih 20 kilometer membelah Kota Palu menjadi dua bagian. Saat ini, di muara Sungai Palu berdiri jembatan Palu IV yang menghubungkan Palu Barat dan Palu Timur. Jembatan yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006 ini juga menjadikan Kota Palu lebih dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Jembatan beton sepanjang 300 meter ini setiap hari selalu ramai dilalui masyarakat, terlebih lagi menjelang senja. Warga menikmati pemandangan Teluk Palu sembari melintasi jembatan dengan pelan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar